Mata Pelajaran:FISIKA
Kelas: XI
Satuan Pendidikan: SMAIT Nurul
Amanah
Jumlah Jam: 3 JP
Tujuan:
1. Memahami pengertian momen Titik
Berat dan Kesetimbangan Benda Tegar
2. Memahami besaran pada
Momen Titik Berat dan Kesetimbangan Benda Tegar
3. Memecahkan masalah UN dan
SBMPTN tentang Titik Berat dan Kesetimbangan Benda Tegar
Langkah pembelajaran:
Pendahuluan:10 menit
1. Salam, doa dan absensi
2. Motivasi:
-Manfaat mempelajari Momen Titik
Berat dan Kesetimbangan Benda Tegar
-Penerapan Titik Berat dan Kesetimbangan Benda Tegar
dalam kehidupan sehari-hari
Inti:100 menit
1. Guru memberikan modul materi
Titik Berat dan Kesetimbangan Benda Tegar
2. Guru memberi contoh sola
terkait Titik Berat dan Kesetimbangan Benda Tegar
3. Siswa dan Guru mendiskusikan
pembahasan soal yang sering muncul
4. Siswa menerima lembar kerja
sebagai latihan penyelesaian soal Titik Berat dan Kesetimbangan Benda Tegar
5. Guru menarik kembali lembar
latihan soal dan memberi penilaian
6. Guru membahas soal yang
tergolong susah
Penutup: 10 menit
1. Siswa dan Guru menyimpulkan
beberapa persamaan penting dalam pertemuanini
2. Guru meninggalkan ruangan
dengan doa kifarah majelis dan salam
Lampiran-lampiran:
1. Materi Titik Berat dan
Kesetimbangan Benda Tegar pada berbagai benda dengan bentuk berbeda
2. Soal dan Pembahasan Terkait Titik
Berat dan Kesetimbangan Benda Tegar
3. Soal dan Pembahasan UN dan
SBMPTN Terkait Titik Berat dan Kesetimbangan Benda Tegar
4. Latihan Soal (Evaluasi)
LAMPIRAN
1. MATERI TITIK BERAT DAN KESETIMBANGAN BENDA
Tiap
benda yang menempati ruang akan memiliki massa dan berat. Dalam bahasa keseharian, berat lebih dikenal
masyarakat dari pada massa. Massa lebih
merupakan ukuran banyaknya partikel zat penyusun benda. Partikel ini pula memiliki massa yang
berkumpul menjadi massa benda. Adapun
berat atau gaya berat merupakan suatu fungsi perkalian antara massa benda
dengan percepatan gravitasi.
Definisi
gaya berat dapat juga dijelaskan sebagai gaya yang timbul karena interaksi dua
massa benda. Bila benda memiliki gaya
berat 100 N maka gaya ini merupakan gaya yang ditimbulkan oleh interaksi benda
dan bumi yang menjadi tempat berpijaknya.
Bila percepatan gravitasi bumi = 10 m/s2 maka massa benda
dapat disimpulkan sebesar 10 kg
Masing-masing
partikel memiliki berat. Gabungan gaya
berat partikel menjadi gaya berat benda
KEGIATAN
1 : PERCOBAAN MENENTUKAN TITIK BERAT
BENDA
Mata
Pelajaran: FISIKA
Kelas/Semester:
XI/2
Waktu
Pelaksanaan: 2 JP
Tujuan:
1.
Menentukan titik berat secara
geometris
2.
Menentukan titik berat perpotongan
dengan garis gaya berat
3.
Membandingkan hasil dari titik berat
secara geometris dan garis gaya berat
4.
Membandingkan hasil percobaan dengan
persamaan yang ada pada bahan literasi
5.
Menganalisa penyebab perbedaan titik
berat hasil percobaan dan sumber literasi
Alat dan Bahan
1.
Bangun datar dari bahan karton
(diasumsikan homogen)
2.
Gunting
3.
Benang
4.
Paku/Pin
5.
Penggaris
6.
Spidol
Langkah Kerja:
A.
Metode grafis
1.
Berkelompoklah sesuai petunjuk guru
2.
Bentuklah benda bangun datar dari
karton (jajaran genjang., segitiga sama sama kaki, segitiga sama sisi, persegi,
belah ketupat).
3.
Gambarkan diagonal dari masing
masing bangun, untuk segitiga, ambil titik tengah dari sisi, hubungkan titik
tersebut dengan titik sudut yang dihadapinya)
4.
Tentukan letak titik berat dari
masing-masing bangun
B.
Metode garis berat benda
1.
Bentuklah (jajaran genjang,
segitiga, persegi, segiempat tak beraturan, bangun tak beraturan, layang-layang)
2.
Gantungkan masing-masing bangun
datar dengan paku
3.
Usahakan tidak ada gesekan antara
paku kertas dan dinding tempat paku dipasangkan
4.
Kaitkan benang yang digantungi beban
5.
Gambarkan garis pada bangun datar
berhimpit dengan benang tersebut
6.
Ulangi langkah 2-5 pada satu titik yang lain
7.
Tentukan letak titik berat pada
metode garis gaya berat
C.
Jawab pertanyaan berikut
1.
Buatlah persamaan xo dan yo dari masing-masing
bangun datar secara grafis dan garis gaya berat.! Bandingkan hasil diantara ke-2 metode! Adakah
perbedaannya? Mengapa demikian?
2.
Bandingkan xo, yo antar metode
grafis dengan rumus persamaan titik berat pada bangun datar
3.
Adakah perbedaan antara keduanya?
Mengapa demikian?
4.
Bandingkan xo dan yo antara metode garis berat dengan persamaan titik
berat pada bangun datar!
5.
Adakah perbedaan antara ke-2nya?
Mengapa demikian?
KEGIATAN
2: Lengkapilah table berikut ini sesuai
sumber literasi yang kalian miliki
TITIK BERAT GARIS DUA DIMENSI
|
TITIK
BERAT BANGUN DATAR
|
||||
Nama Benda
|
Gambar
|
Rumus Titik Berat
|
Nama Benda /Gambar
|
Rumus Luas
|
Rumus Titik Berat
|
Garis lurus
|
Segi Tiga Samakaki
|
||||
Garis Lengkung ½ lingkaran
|
Segitiga Sama Sisi
|
||||
Busur Lingkaran
|
Jajaran Genjang
|
||||
TITIK BERAT BANGUN RUANG KOSONG/KULIT
|
Segitiga Sembarang
|
||||
Nama/Gambar
|
Rumus Luas Selubung
|
Rumus Titik Berat
|
|||
Balok
|
|||||
Kerucut
|
Persegi
|
||||
Tabung
|
Setengah Lingkaran
|
||||
Limas
|
Lingkaran
|
||||
Prisma
|
Layang-Layang
|
||||
Setengah Bola
|
Belah Ketupat
|
||||
TITIK BERAT BANGUN RUANG PEJAL
|
|||||
Nama Benda /Gambar
|
Rumus VolumeRuang
|
Rumus Titik Berat
|
Nama Benda
|
Gambar
|
Rumus Titik Berat
|
Bola
|
Prisma
______________
|
||||
Setengah Bola
|
Limas
_______________
|
||||
Tabung
|
Balok
|
||||
Kerucut
|
Kubus
|
||||
Pada sistem yang
terdiri dari beberapa benda, berlaku rumus penentuan titik berat sbb:
Keterangan
:
x,y
= kordinat di sumbu kartesius
l
= panjang
A=Luas
bangun datar atau luas kulit bangun ruang
V=
Volume\
LATIHAN SOAL:
1. Ttentukan nilai Xa, Ya dari gambar berikut!
Pembahasan
Untuk titik berat dari bangun yang
pertama, dengan melihat sekilas maka akan dapat ditebak bahwa kordinat titik
beratnya itu x,y = (2,1) cm . Namun apabila kita menggunakan rumus yang
diatas tadi maka akan diperoleh
JENIS-JENIS
KESEIMBANGAN
Jenis-jenis
Kesetimbangan Benda Tegar
Secara umum kesetimbangan benda tegar
dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni kesetimbangan dinamis (benda yang
bergerak baik secara translasi/linear ataupun secara angular dan kesetimbangan
statis (benda yang betul-betul diam).
Kesetimbangan statis itu sendiri
dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1.
Kesetimbangan stabil, terjadi
apabila suatu benda diberikan gaya maka
posisinya akan berubah. Namun bila gaya tersebut dihilangkan maka posisinya
akan kembali ke titik semula.
2.
Kesetimbangan labil (tidak stabil),
terjadi apabila suatu benda diberikan gaya maka posisinya akan berubah. Namun
bila gaya tersebut dihilangkan maka posisinya tidak akan kembali ke titik
semula.
3.
Kesetimbangan inniferen (netral)
Contoh kesetimbangan stabil:
kelereng di dasar mangkok ½ lingkaran.
Ketika kelerang diberi gangguan (gaya) sehingga posisiny menjadi naik, namun
ketika gaya tersebut dihilangkan maka posisi kelereng akan kembali ke dasar
mangkok.
Contoh
kesetimbangan stabil: kelereng di dasar mangkok ½ lingkaran.
Ketika kelerang diberi gangguan (gaya) sehingga posisinya menjadi naik, namun
ketika gaya tersebut dihilangkan maka posisi kelereng akan kembali ke dasar
mangkok.
Contoh kesetimbangan labil: Kelereng yang diam di puncak
mangkok. Bila mendapat sedikit gangguan
maka ia akan jatuh dan tak dapat kembali
Contoh
kesetimbangan netral: kelereng yang ada di atas lantai. Ketika kelereng diberi
gangguan, maka posisinya akan bergeser. Namun titik beratnya tidak akan berpindah secara vertikal.Sumber:http://www.studiobelajar.com/hukum-newton-1-2-3/









